Tarian Odissi: Tarian Klasik dari Kuil-Kuil Hindu

By | 22 Mei 2024

Odissi (Odia: Oṛiśī), juga dikenal sebagai Orissi dalam kesusastraan tua, adalah salah satu dari delapan tarian klasik India yang berasal dari negara bagian Odisha. Tarian Odissi ini dikenal dengan keanggunan dan kehalusan gerakannya yang mencerminkan budaya dan spiritualitas India yang kaya.

Odissi memiliki akar yang mendalam dalam tradisi kuil Hindu di Odisha, di mana tarian ini awalnya dipersembahkan sebagai bentuk pengabdian kepada dewa-dewi Hindu. Penari Odissi, yang dikenal sebagai Mahari, dahulu menari di kuil-kuil besar seperti Kuil Jagannath di Puri.

Tarian Odissi

Sejarah dan Perkembangan Tarian Odissi

Pada awalnya, Odissi ditampilkan oleh para wanita yang disebut Mahari. Mereka adalah penari suci yang berperan sebagai perantara antara dewa dan umat manusia. Seiring berjalannya waktu, tarian ini berkembang dan keluar dari batasan kuil untuk tampil di panggung-panggung publik dan tampil di situs Prediksi Master.

Odissi mengungkapkan kisah keagamaan dan ide spiritual melalui gerakan yang anggun dan ekspresi wajah yang mendalam. Narasi tarian ini sering diambil dari teks-teks Hindu seperti Mahabharata, Ramayana, dan berbagai mitologi serta cerita-cerita lokal dari Odisha.

Ciri-Ciri Utama Tarian Odissi

Odissi dikenal dengan teknik dan gaya khas yang mencakup Tribhangi (posisi tubuh yang dibagi menjadi tiga bagian: kepala, dada, dan panggul) dan Chauka (posisi dasar yang menyerupai langkah kuda). Gerakan tangan, ekspresi wajah, dan ritme kaki semuanya digabungkan untuk menciptakan tarian yang kompleks dan indah.

Kostum penari Odissi biasanya terdiri dari saree tradisional yang diikat dengan cara khusus, lengkap dengan perhiasan perak dan bunga di rambut. Musik yang mengiringi tarian ini menggunakan instrumen klasik India seperti mardala (drum), sitar, flute, dan manjira (simbol tangan).

Posisi dalam Tarian Klasik India

Perbandingan dengan Tarian Klasik Lain

Odissi sering dibandingkan dengan tarian klasik India lainnya seperti Bharatanatyam, Kathak, Kuchipudi, Kathakali, Manipuri, Chhau, Satriya, dan Yaksagana. Meskipun semuanya memiliki akar budaya dan spiritual yang sama, masing-masing tarian memiliki teknik, kostum, dan gaya yang unik. Bharatanatyam, misalnya, lebih anggun dengan gerakan yang tajam dan tegas, sedangkan Odissi lebih melingkar dan lembut.

Literatur dan Referensi

Beberapa buku dan publikasi penting tentang Odissi termasuk “Odissi: What, Why and How… Evolution, Revival and Technique” oleh Madhumita Raut dan “Odissi Yaatra: The Journey of Guru Mayadhar Raut” oleh Aadya Kaktikar. Buku-buku ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah, evolusi, dan teknik tarian Odissi serta teknik Prediksi Hongkong.

Entri di Encyclopædia Britannica dan “South Asian Folklore: An Encyclopedia” oleh Peter J. Claus, Sarah Diamond, Margaret Ann Mills juga menyediakan informasi berharga tentang Odissi, mencakup aspek-aspek budaya dan sejarah yang luas.

Kontribusi Akademis dan Penelitian

Beberapa karya penelitian penting tentang Odissi dilakukan oleh akademisi seperti Natalia Lidova dan Kapila Vatsyayan. Penelitian mereka mengeksplorasi asal-usul, perkembangan, dan berbagai aspek teknis serta estetis dari tarian ini.

Buku “In the Shadow of Hollywood Orientalism: Authentic East Indian Dancing” oleh Drid Williams membahas persepsi dan penerimaan tarian klasik India, termasuk Odissi, dalam konteks global dan orientalisme.

Pranala dan Sumber Daya Tambahan

Untuk melihat pertunjukan Odissi, Wikimedia Commons dan berbagai video di platform seperti YouTube dan Prediksi HK menyediakan rekaman tarian ini. Arsip digital dari institusi seni juga menjadi sumber daya berharga untuk mempelajari lebih lanjut tentang Odissi.

Beberapa institusi dan sekolah tari yang mengajarkan Odissi termasuk Odissi Research Centre di Bhubaneswar dan Srjan, didirikan oleh guru besar Kelucharan Mohapatra. Sekolah-sekolah ini berperan penting dalam melestarikan dan mengembangkan tarian Odissi.

 Penutup dari Tarian Odissi

Odissi adalah bagian penting dari budaya dan warisan India yang kaya. Melalui gerakan yang anggun dan narasi yang mendalam, tarian ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan menginspirasi. Di masa depan, tantangan dan peluang dalam pelestarian dan pengembangan tari Odissi akan terus berkembang. Dengan dukungan dari komunitas seni dan akademisi, Odissi dapat terus hidup dan berkembang sebagai bagian integral dari warisan budaya dunia.

Daftar referensi yang digunakan dalam penulisan artikel ini mencakup buku dan karya penting tentang Odissi, artikel ilmiah, dan entri ensiklopedia yang relevan. Untuk informasi lebih lanjut, tautan ke media, pertunjukan, arsip, dan sumber daya online lainnya terkait Odissi dapat ditemukan di berbagai platform digital salah satunya platfrom Paito Warna SGP.

Tinggalkan Balasan