Tari Bangka Belitung adalah bagian integral dari budaya Nusantara yang sangat menarik untuk dipelajari dan dibahas. Tarian di Bangka Belitung bervariasi dari tarian tradisional yang sarat makna hingga tarian yang merupakan campuran dari dua budaya. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai tarian khas Bangka Belitung, mulai dari ragam kostum hingga kisah yang terkandung dalam setiap gerakan tariannya.
Ragam Kostum dan Kisah Cerita Tari Bangka Belitung Keindahan Budaya Nusantara
Kostum Tari Bangka Belitung
Kostum yang digunakan dalam tarian Bangka Belitung sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi lokal. Mulai dari kostum khas Melayu hingga pakaian adat tradisional, setiap tarian memiliki busana yang unik dan indah. Misalnya, dalam Tari Dincak Dambus, penari wanita mengenakan baju kurung khas Melayu dengan hiasan teratai, sementara penari pria mengenakan stanjak dengan hiasan Angka Setan.
Kisah Cerita
Setiap tarian juga memiliki cerita yang berbeda, mulai dari kegembiraan masyarakat hingga sayembara Angkanet. Tari Dincak Dambus, misalnya, menceritakan kegembiraan anak-anak usia dini yang mengucapkan terima kasih atas berkah dari Yang Maha Kuasa. Sementara itu, Tari Kedidi melambangkan gerak-gerik burung Kedidi yang hidup berkelompok, menggambarkan kerjasama dan kebersamaan.
Tari-Tari Tradisional Bangka Belitung
Tari Dincak Dambus
Deskripsi: Tari Dincak Dambus adalah tarian berpasangan yang diiringi alat musik gendang dan dambus. Tarian ini biasanya ditampilkan pada pesta pernikahan, menambah suasana gembira dan penuh syukur.
Kostum: Penari wanita mengenakan baju kurung khas Melayu dengan hiasan teratai, sementara penari pria mengenakan stanjak.
Cerita: Tarian ini menceritakan kegembiraan anak-anak usia dini yang mengucapkan terima kasih atas berkah dari Yang Maha Kuasa.
Tari Kedidi
Deskripsi: Tari Kedidi adalah tarian berkelompok yang terdiri dari 6-8 orang, memperagakan gerak jurus silat.
Kostum: Penari wanita mengenakan baju kurung, sementara pria mengenakan Telok Belango dan membawa properti pedang.
Cerita: Tarian ini melambangkan gerak-gerik burung Kedidi yang hidup berkelompok, menggambarkan kebersamaan dan kerjasama.
Tari Campak
Deskripsi: Tari Campak adalah tarian berkelompok yang menggambarkan keceriaan bujang dan dayang.
Kostum: Penari wanita mengenakan gaun panjang, topi, dan sepatu hak tinggi, sementara penari pria mengenakan celana panjang, kemeja, selendang, dan peci.
Cerita: Tarian ini menggambarkan keceriaan remaja muda dalam acara penting seperti pernikahan dan pesta rakyat.
Tari Men Sahang Lah Mirah
Deskripsi: Tari Men Sahang Lah Mirah adalah tari tradisional sakral yang dilakukan oleh penari wanita.
Kostum: Penari mengenakan pakaian adat Melayu dengan warna-warna cerah.
Cerita: Tarian ini menggambarkan suka ria masyarakat setelah panen lada putih.
Tari Sapen
Deskripsi: Tari Sapen adalah tarian berpasangan dengan unsur pencak silat.
Kostum: Penari mengenakan pakaian adat Melayu khas Bangka Belitung dengan warna cerah.
Cerita: Tarian ini digunakan untuk menyambut tamu pada acara penting dan festival budaya.
Tari Beripat Beregong
Deskripsi: Tari Beripat Beregong adalah tarian tradisional yang bertujuan sebagai pertarungan atau sayembara.
Kostum: Tidak ada kostum khusus, penari menggunakan rotan.
Cerita: Tarian ini menggambarkan pertarungan untuk mempersunting gadis.
Tari Pendulang Timah
Deskripsi: Tari Pendulang Timah adalah tarian berkelompok yang menceritakan kehidupan mendulang timah.
Kostum: Penari tidak menggunakan baju dan mengenakan celana pendek dengan tubuh dilumuri campuran kaolin.
Cerita: Tarian ini menggambarkan kerasnya perjuangan anak-anak mendulang timah.
Tari Gi Ke Aik
Deskripsi: Tari Gi Ke Aik adalah tarian hasil kreasi Sanggar Seni Sepintu Sedulang.
Kostum: Penari mengenakan pakaian tradisional Bangka Belitung dengan pengaruh Melayu dan Eropa.
Cerita: Tarian ini menceritakan aktivitas pagi hari masyarakat, terutama wanita.
Tari Serimbang
Deskripsi: Tari Serimbang adalah tarian dari Bangka Barat yang diiringi lagu Timang Burong.
Kostum: Penari mengenakan pakaian adat Melayu seperti baju kurung.
Cerita: Tarian ini menggambarkan tingkah laku burung Serimbang.
Tari Chiat Ngiat Pan
Deskripsi: Tari Chiat Ngiat Pan adalah tarian hasil akulturasi budaya Tionghoa.
Kostum: Tidak disebutkan secara spesifik.
Cerita: Tarian ini menceritakan ritual sembahyang rebut untuk membantu dan mengasihi sesama.
Penutup Artikel Tari Bangka Belitung Keindahan Budaya Nusantara
Kesimpulan dari Artikel Tari Bangka Belitung Keindahan Budaya Nusantara
Keanekaragaman tari Aji Nalo di Bangka Belitung menunjukkan kekayaan budaya daerah ini. Setiap tarian memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi kostum, musik, maupun cerita yang disampaikan. Melalui tarian-tarian ini, kita bisa melihat dan merasakan kehidupan dan tradisi masyarakat Bangka Belitung yang kaya akan nilai budaya dan sejarah.
Manfaat Informasi dari Artikel Tari Bangka Belitung Keindahan Budaya Nusantara
Dikutip dari Virdsam Prediksi informasi ini sangat bermanfaat bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat budaya Bangka Belitung. Dengan memahami dan menghargai tari-tari tradisional ini, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap seni dan budaya tradisional Indonesia. Mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya ini agar terus dikenal dan dihargai oleh generasi mendatang.
Dengan demikian, tarian Bangka Belitung tidak hanya menjadi tontonan yang indah, tetapi juga sebagai pengingat akan kekayaan budaya dan tradisi yang kita miliki sebagai bangsa Indonesia.